Pilih Teman Duduk di Pesawat Berdasarkan Akun Facebook

www.surclaro.com
KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Belanda, KLM Royal Dutch Airline menyediakan sebuah layanan unik yang diberi nama "Meet & Seat". Penumpang maskapai ini diberi kesempatan untuk memilih teman duduk berdasarkan profil akun jejaring sosialnya, misalnya Facebook.
Layanan ini untuk memberikan kenyamanan pada penumpang saat berada di kabin pesawat. Seperti dikutip dari Wired, pemilihan tempat duduk ini dilakukan pada saat check in di bandara.
Calon penumpang bisa memilih tempat duduk yang diinginkan sekaligus bisa memilih siapa saja teman duduknya nanti di pesawat berdasarkan akun Facebook-nya. Dari akun ini, penumpang bisa memilih berdasarkan foto, hobi, atau bidang kerja yang dianggap sesuai dengannya.
Selama ini, penumpang pesawat mendapatkan nomor kursi secara acak yang dipilih oleh pihak maskapai saat pemesanan tiket. Layanan ini banyak dikeluhkan karena tidak semua penumpangnya suka dengan teman duduknya.
Dengan layanan baru ini, calon penumpang setidaknya bisa mengetahui terlebih dahulu siapa yang akan menjadi teman duduknya nanti.

Pengembangan layanan pemesanan tempat duduk berdasarkan profil Facebook ini adalah hasil riset dari KLM dengan International Business Times. Dalam sebuah polling yang dilakukan, 45 persen responden menyebutkan mereka melakukan pendekatan ke teman duduknya dan sepertiganya membuat janji bertemu kembali setelah pertemuan di pesawat. Dan 8 persen menyatakan pertemuan di pesawat menjadi awal sebuah hubungan yang serius di masa depan.

Namun harap bersabar, layanan ini baru bisa dinikmati mulai tahun depan.
Sumber :
 
(nurgonk)


eBay dan Facebook Jalin Jejaring e-Commerce

                          
Jakarta - Ekesekutif Facebook dan dewan direktur eBay Katie Mitic resmi mengumumkan kerjasama. Keduanya membuat ladang penghasilan baru di ranah e-commerce melalui fitur social networking.

Mitic mengatakan, sesuatu yang disebut Facebook sebagai Open Graph, akan terintegrasi secara mulus ke dalam aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi dan layanan tertentu milik eBay. Open Graph sendiri adalah maps koneksi yang diciptakan pengguna Facebook dengan teman dan konten online.

Dilansir Reuters dan dikutip detikINET, Jumat (14/10/2011), eBay berupaya mendukung developer di luar sana untuk menciptakan aplikasi bagi platform e-commerce platform miliknya dan secara serius mendorong mobile commerce.

Seperti diketahui, bulan lalu eBay membuka lapak baru bagi para developer X.commerce yang bertujuan menggaet developer guna menciptakan aplikasi e-commerce bagi merchant atau penjual barang dan jasa.

eBay sadar, mengintegrasikan fitur-fitur di Facebook dengan produk e-commerce miliknya akan sangat potensial menciptakan pengalaman berbelanja online yang lebih personal. Contohnya, dengan menampilkan pendapat seseorang tentang sebuah produk di toko virtual.
                                                                              

Foto Profil Facebook Prediksi Kebahagiaan Masa Depan


Facebook (ist)
Jakarta - Foto profil di Facebook bisa menentukan apakah penggunanya akan bahagia di masa depan. Itulah kesimpulan dalam riset psikolog yang dipublikasikan di jurnal Social Psychological and Personality Science.

Intensitas senyum dalam satu foto profil Facebook bisa memprediksi bagaimana kepuasan seseorang terhadap hidup mereka di masa depan. Hal ini disimpulkan dalam riset dari University of Virginia terhadap sejumlah pelajar.

Mereka menemukan pelajar yang foto profilnya memancarkan senyum intens pada awal semester merasa lebih puas hidupnya pada akhir semester, ketimbang mereka yang tidak. Bahkan, kepuasan hidup mereka bisa berlangsung lama, sampai 3,5 tahun kemudian.

Penelitian tersebut melibatkan 84 partisipan. Dua periset yaitu J. Patrick Seder dan Shigehiro Oishi mengukur bagaimana intensitas senyuman setiap partisipan di foto profil mereka.

"Studi ini adalah langkah untuk memahami apakah penampilan di foto yang dipublikasikan bisa memprediksi masa depan yang baik," demikian dikatakan dalam studi tersebut, seperti dilansir National Post dan dikutip detikINET, Selasa (25/10/2011).

Belum begitu jelas mengapa senyuman di foto profil Facebook bisa berdampak pada kebahagiaan masa depan. Peneliti menduga senyuman di Facebook berbanding lurus dengan kelakuan user di dunia nyata, misalnya mereka lebih mudah berteman

Facebook Siap Rilis 2 Fitur Baru


Jakarta - Facebook kembali akan menambahkan fitur baru di situs jejaringnya. Dalam blog resmi mereka, Facebook memaparkan 2 fitur yang dimaksud yakni Trusted Friends dan App Passwords.

Trusted Friends dibuat untuk membantu pengguna Facebook mendapatkan akses akunnya kembali apabila mengalami lupa password atau lain hal. Pertolongan ini bekerja melalui teman si user yang diberi kepercayaan untuk menyediakan akses tersebut.

Facebook mempersilakan pengguna untuk memilih 3 sampai 5 teman terpercaya mereka. Nah, ketika pengguna lupa akan password untuk login dan tidak bisa mengakses akun email, maka mereka bisa menggantungkan harapan pada teman-teman terpercayanya.

Dikutip detikINET dari YahooNews, Jumat (28/10/2011), Facebook lantas mengirimkan kode via email ke 'trusted friends'nya yang akan membantu pengguna mengakses akunnya lagi. "Hal ini sama seperti saat kamu memberikan kunci rumah ke teman terpercaya ketika kamu pergi berlibur," demikian gambaran yang disampaikan Facebook.

Fitur yang kedua yakni App Passwords. Facebok menyadari bahwa saat akan memakai aplikasi pihak ketiga, sebagian pengguna menginginkan password yang berbeda untuk bisa memakainya. Mengingat, sebagian besar aplikasi meminta user untuk memasukkan password Facebook sebelum mendapatkan akses aplikasi tersebut.

Dengan App Password kini user dimungkinkan menciptakan password baru yang khusus untuk logging ke aplikasi pihak ketiga. App Password bisa dipakai dengan mengklik tab Security dan langsung ke bagian App Passwords.  

Google Kucurkan US$ 100 Juta untuk YouTube

Jakarta - Google resmi terjun ke industri kabel dengan mengucurkan dana segar sebesar US$ 100 juta untuk memperkaya konten buatan situs YouTube sendiri.

Partner-partner besarpun digandeng Google untuk mewujudkan rencana mereka dan menyukseskan terjunnya Google di dunia ini. Partner besar yang diajak Google termasuk Warner Bros, ShineReveille milik News Corp. FremantleMedia Ltd, Verso Entertaiment dan lain-lain.

Pembuatan program online ini diharapkan dapat menghasilkan pundi-pundi uang dari iklan yang ditawarkan sehingga Google bisa balik modal, demikian dikutip detikINET dari VentureBeat, Rabu (5/10/2011).

Google sebelumnya dikabarkan pernah menjadi penawar tertinggi Hulu, sebuah layanan streaming populer. Nah, apabila tawaran tersebut tidak berhasil, maka Google bisa memakai YouTube sebagai tempat untuk konten orisinil berkualitas tinggi milik sendiri.

Rencananya, channel baru tersebut akan diluncurkan tahun depan. Agaknya hasil kerjasama YouTube dengan partner yang disebutkan di atas akan memungkinkan pengunjung YouTube untuk melihat semacam acara komedi atau pertunjukkan di situs berbagi video ini.

Perwakilan dari YouTube sendiri belum mau berkomentar mengenai spekulasi yang merebak. Mereka hanya berujar "Kami kerap berdiskusi dengan pembuat konten dan kurator tentang bagaimana membangun audience di YouTube. Semakin berkualitas konten yang mereka boyong ke situs ini, maka makin banyak konten di YouTube yang bisa dinikmati user".

Rumor ini berhembus berbarengan dengan makin memanasnya kompetisi di dunia hiburan. Amazon dan Dish Network baru-baru ini mengumumkan konten streaming untuk menantang Netflix. Amazon juga menawarkan program langganan gratis 1 bulan pada Kindle Fire-nya. Dengan program itu pengguna bisa mengakses lebih dari 11.000 film dan acara TV.

YouTube Luncurkan 100 Channel Baru

Jakarta - YouTube makin mengukuhkan diri sebagai platform video digital yang kaya konten. Hal ini terkait peluncuran 100 channel baru yang menyajikan program orisinal dari sederet nama-nama besar.

Dari mulai selebriti hingga media-media besar turut berpartisipasi dalam 100 channel baru tersebut. Sebut saja Madonna, Jay Z, Ashton Kutcher, Shaquille O'Neal, hingga Reuters dan The Wall Street Journal akan hadir menyemarakkan YouTube.

Kehadiran channel-channel baru ini adalah hasil investasi USD 100 juta yang dilakukan Google pada YouTube untuk menciptakan konten original yang mirip dengan program TV.

"Tujuan kami adalah membawa hiburan yang lebih luas pada penikmat YouTube, memberi alasan bagi Anda untuk terus kembali ke sini," demikian tulis YouTube dalam blog resmi mereka.

Dikutip detikINET dari HuffingtonPost, Senin (31/10/2011), channel-channel tersebut sudah mulai bisa dinikmati dan sebagian lagi baru meluncur pada tahun depan.

Selain ingin memberikan pengalaman menikmati hiburan yang lebih kaya pada pengguna YouTube, dengan hadirnya konten berkualitas tinggi, situs berbagi video milik Google ini juga memiliki tujuan lain yakni menggandeng para pengiklan.

YouTube sadar bahwa video berkualitas tinggi yang diracik secara profesional akan mengundang banyak pengiklan, alih-alih video 'rumahan' yang sejauh ini mendominasi YouTube.

Google+ Modifikasi Fitur di Twitter


CALIFORNIA (KRjogja.com) - Google sedang mempertimbangkan sebuah fitur 'suggested user' yang mirip di Twitter untuk nantinya dihadirkan di Google+.

Seperti yang dikutip dari Mashable, Sabtu (3/9/2011), Bradley Horowitz, Vice President of Product di Google, mulai menyatakan ide tersebut melalui tweet-nya di Twitter.

"Kami akan memulai sebuah rancangan fitur 'suggested user' untuk Google+. Jika Anda memiliki lebih dari 100 ribu follower di Twitter, DM ke saya. Ayo kita bicara!," tulis Horowitz di akun Twitternya @elatable.

Selain itu, perwakilan Google lainnya juga mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan fitur 'suggested users' dan ingin memulai sebuah perbincangan dengan pengguna yang memiliki banyak follower di Twitter.

Kabar ini juga merupakan berita terbaru dari Google+, setelah sebelumnya pada pekan lalu baru mendapatkan fitur penerjemah berbasis Chrome dan opsi pengguna untuk mengabaikan pengguna lainnya di jaringan Google+.

Pihak Twitter sendiri telah memperkenalkan fitur daftar 'suggested user' pada tahun 2009, dan kemudian mengenalkan daftar suggested user yang lebih personal satu tahun kemudian. Selain itu, Facebook pun juga telah bereksperimen dengan fitur serupa pada tahun 2010. (Okz/Git)